Wednesday, October 14, 2009

Pembantaian Akihabara


Pada tanggal 8 Juni 2008 terjadi suatu peristiwa yang menggemparkan negara Jepang. Peristiwa ini terjadi di daerah Akihabara. Akihabara merupakan nama jalan yang terkenal berisi dengan toko-toko yang menjual berbagai macam barang. Lebih spesifiknya lagi, Akihabara seperti surganya para penggemar video games, komik, anime dan lain-lain. Macamnya mangga dua kali ya kalo di Jakarta.



Pada pukul 12 siang hari itu, seorang pria bernama Kato Tomohiro mengendarai sebuah mobil box dan menabrakkan mobilnya ke sekumpulan pejalan kaki di Akihabara. 3 orang pejalan kaki meninggal seketika dan 2 orang lainnya menderita luka parah. Tapi ceritanya ngga berhenti sampai disitu. Tomohiro keluar dari mobilnya sambil berteriak-teriak dan mulai menusuk orang-orang yang ada di jalan tersebut dengan pisau yang dibawanya. Terdapat 12 orang sial yang “menikmati” hujaman pisau Kato, dan 4 diantaranya akhirnya meninggal karena luka tusukan fatal. Dalam waktu singkat Tomohiro berhasil membunuh 7 orang. Untungnya polisi yang berjaga di jalan Akihabara segera bertindak dan menghentikan aksi samurai Tomohiro. Peristiwa ini dikenal dengan nama “Akihabara Massacre” atau Pembantaian Akihabara.



Setelah melalui penyelidikan yang mendalam, Tomohiro ternyata merupakan seorang “Otaku”. Buat yang ngga mendalami “ilmu per-Jepang-an” mungkin ngga familiar dengan istilah ini. Otaku artinya orang yang ngefans banget dengan anime (kartun), manga (komik), video games, pop idol, sampai gasaphon (toy figure). Hidupnya sehari-hari cuma berkutat di itu-itu aja. Otaku paling keren adalah otaku yang hapal semua trivia tokoh kesukaannya dan mengkoleksi gasaphon yang paling susah dicari. Biasanya karakteristik otaku adalah laki-laki berusia remaja sampai dewasa muda dan sangat mudah dikenali dari cara berpakaiannya yang sangat nerdy. Orang Amerika menterjemahkan istilah otaku sebagai fanboy. Karena beda budaya, fanboy Amerika biasanya merupakan fans berat acara TV science fiction seperti Star trek dan Star Wars. Sedangkan kalau di Indonesia sendiri, otaku artinya sudah berubah jadi lebih ringan. Semua orang yang suka dengan komik atau anime sudah bisa dipanggil otaku, tanpa harus jadi penggemar berat. Nah, karena tingkat beratnya otaku di jepang, sudah banyak tuduhan stereotip yang ditujukan. Rata-rata memang para otaku ini terbukti seperti punya dunia sendiri, jarang bergaul dengan orang-orang yang bukan sesama otaku, bahkan cabul kelas berat. Kejahatan yang dilakukan oleh para otaku juga sudah tercatat cukup banyak. Sebagian besar berhubungan dengan perkosaan. Bagi masyarakat Jepang saat ini, perilaku Tomohiro menjadi satu lagi penegas “gila”-nya para otaku. Mereka menyalahkan video game, anime, dan manga sebagai penyebab perilaku kejahatan.



Peristiwa Akihabara ini mengingatkan gue dengan stereotip yang dilekatkan pada kaum homoseksual. Hal ini berhubungan dengan penyakit kelamin dan passion crime yang katanya sering terjadi pada kaum homoseksual. Ujug-ujug akhirnya kaum homoseksual dicap pasti membawa penyakit menular atau punya emosi yang labil dan bisa tiba-tiba berubah jadi pembunuh berdarah dingin kalau berhubungan dengan kehidupan cintanya.



Seseorang bisa melakukan kejahatan bukan karena gaya hidup, itu yang perlu ditekankan. Otaku maupun homoseksual merupakan gaya hidup. Jadi, suka dengan anime, manga atau sesama jenis bukan penyebab tunggal seseorang jadi pembunuh. Seseorang yang melakukan kejahatan – kejahatan besar pada dasarnya memang sudah dilahirkan dengan memiliki kecenderungan seperti itu dan seiring perkembangan kepribadiannya si individu memiliki lingkungan yang memupuk kecenderungan tersebut. Bisa dibilang para pelaku kejahatan ini “kebetulan” otaku dan “kebetulan” homo...seperti para absurders....nah lho...hahahaha *ketawa panik*....wuah, gue baru kepikiran sambil nulis nih...MASAKA????

:takot:


*menenangkan diri....*




Gue pingin mengingatkan aja bahwa apa – apa yang berlebihan itu ngga baik. Para otaku Jepang ini mungkin sudah terlalu terobsesi dengan permainan samurai/perang/horor tertentu sampai ngga puas hanya memainkannya di dalam layar tivi sehingga pingin tau rasanya kalau pisau ditancepin ke daging orang seperti apa. Para homo yang terlalu cinta sama pasangannya lalu dunianya berubah kiamat waktu ditinggalkan demi homo lain yang lebih yahud, tau-tau udah niat bikin dunia mantannya juga kiamat alias koit juga berlebihan.



Tanggal 8 Juni 2009 kemarin peristiwa pembantaian Akihabara ini diperingati oleh orang Jepang. Mereka datang ke sudut jalan peristiwa berdarah itu, meletakkan sekumpulan rangkaian bunga, dan berdoa bersama-sama. Moga-moga semakin banyak yang mau menyadari perilaku dirinya yang berlebihan dan mau merubahnya. Stereotip masyarakat terhadap gaya hidup sekelompok orang juga mudah-mudahan bisa berubah karenanya. Amin.

10 comments:

Sinyo October 14, 2009 at 6:16 AM  

Amin! tumben melenceng dari orbit absurder??? huahahahahakk!!!

Lushka Love October 14, 2009 at 8:07 AM  

Ayaaaang, well writtten!mwah

@el'nyinyo, Ahahahaha..disitu letak keabsurdan kami. Jangan berfikir ini blog lawakan, kami absurders juga bisa serius,buktinya hampir keseluruhan dari kami pakai kacamata, serius banget kaan?huehehehe

Fyi,label dari entry ini adalah 'do you know' yg isinya memberi info, so..apakah dari anda pembaca merasa mendapatkan informasi? *wink wink*

blackgoat October 14, 2009 at 10:51 AM  

betul betul betul!!!we are seriously absurd*benerin letak kacamata*skg,mari lanjutin ngegaaaame

luna October 14, 2009 at 11:03 AM  

*matiin game si pacar* nanti kamu jadi otaku yang nembak2in orang aku gimaaanaaa..

Mithya October 14, 2009 at 11:13 AM  

baru inget, gue nulis ini juga karena teringat shifra, sersan "tinot tinot" ucuy markucuy adriel, gue, dan mantri kambing berhati pelangi itu otaku...

Jadi mari kita berhati-hati teman-teman...YOOOOSSSSHHHH!!!!

*bakarin game-game Maul* Ul, gue ngga jitak lagi tapi boleh ya bakar-bakarin barang-barang lo...^^

Adriel October 14, 2009 at 3:19 PM  

aku sudah bukan otaku lagiiii.....bukaaaan..bukaaan...
*beringsut nyembunyiin koleksi action figure gundam yang nyaris lengkap*
huahahaha...beneran looh..gw bukan otakuuu...
itu duluu...kalo bahasa inggrisnya, "i was"..kalo bahasa perancisnya, "j'ai"...
*big grin*
kalo skarang,saya hanya senang memandangi koleksi2 saya..kadang mengelapnya satusatu,atau membaca ulang manga2 (biarpun gw rabun bahasa jepang)..atau,,bernyanyi2 sambil ber jam-jam nontonin konser2 laruku...gyahahaha..

aku bukan otaku kan,sayang? bukan kaaaan????

Mithya October 15, 2009 at 11:40 AM  

Kalau bukan otaku...semua perilaku lo itu apaaaa????

Shifra October 15, 2009 at 12:13 PM  

iyawh2..kmu bkn otaku kok,yang.. kn skrg kmu pnggila aku kn yawh.. *ayo bilang iya g!* hehehe.... aku dlu otaku tp g nerd look kok..um..tmpang ky mau bunuh org c iya.. hehehe.. anyway saia sangat suka tlsan ini.. inf0rmatif dn reflektif..tp ttp absurd.. ayo2 mari kt mulai merenungi ap yg ad dlm hdp dn g cm menertawakan nya.. *uda keliatan serius blum? hehe* lgpula bnyak yg bs diambil untk dpelajari kn..*jd inget cipratan dn leleran darah d tmbok yg blum dbersihin..hehe..* see? im n0t that otaku kok..hwehehe..*menyeringai*

Mithya October 15, 2009 at 5:23 PM  

Emang deh absurder..ngga bisa dituduh lesbi, ngga bisa dituduh bantji, ngga bisa dituduh otaku...bisanya ditindih..hwehehe...

blackgoat October 15, 2009 at 8:17 PM  

hwaaaaaaw..ditindiiih..*jedot jedotin kepalaaaa,berusaha untuk tidak berpikir mesuuum*

  © Blogger templates Brooklyn by Ourblogtemplates.com 2008 modified by: Adriel Shakti

Back to TOP