Sunday, March 28, 2010

Marley (akhirnya tamat sudah,,,)

Gw udah di ambang pintu, tapi tiba-tiba aja inget sesuatu. Lebih baek gw nggak lari begitu aja. Staf security gedung udah ngeliat gw datang tadi, bisa-bisa gw yang dituduh bunuh Rinto. Damn!
Gimana neh? Siaaaaaaaaaaaaal... Awal karir bikin depresi malah ditambah kasus bunuh diri pula. Sekalian gw ditelen Dio aja kalo tau jadi kaya' gini.
Hmmm itu pasti kamera. Kenapa ada kamera pengawas di sini? Hei...di kamar pribadi Rinto juga. Apa yang sebenarnya terjadi? Bukannya ini tempat tinggal pribadi? Kenapa harus begitu banyak kamera pengawas di sini? Mungkin gw perlu liat rekamannya. Hmmm paling tidak gw harus tau apa yang sebenarnya terjadi. Gw butuh script sialan itu. Kalo script itu harus sampe ditahan pihak yang berwajib untuk barang bukti, filmku bakal tertunda entah sampe kapan.

Mayda menatap ke arah kamar mandi yang pintunya masih terbuka. Dia nggak mau mengotori TKP dengan sidik jari, atau rambutnya, atau apapun itu yang bisa menunjukkan DNA-nya dikenali. Untung saja di rangselnya ada kantong plastik yang cukup untuk membungkus telapak tangannya.
Dia langsung mencari ruang yang dijadikan Rinto untuk menyimpan kaset rekaman. Dan kaset untuk hari ini harusnya masih terpasang di alat perekam.
Mayda menemukannya lalu memasukkan kaset itu ke VCR yang ada di atas lemari arsip. Diamatinya layar cadangan yang menampikan rekaman itu. Sedangkan layar-layar di sebelahnya masih menampilkan semua sudut ruangan yang ada di apartement Rinto. Rinto masih hidup saat awal video itu aktif. Terlihat Rinto melakukan semua kegiatan rumahnya dengan normal. Setidaknya normal menurut gambaran Mayda. Nggak ada tanda-tanda Rinto akan melakukan tindakan bunuh diri. Apakah ini berarti Rinto di bunuh?
Mayda terus memperhatikan rekaman itu, mungkin ada sesuatu yang bisa menunjukkan apa yang sebenarnya terjadi juga menunjukkan dimana Rinto terakhir kali meletakkan script yang di carinya.
Dia mempercepat rekaman itu sampai ada seseorang yang datang ke apartment Rinto. Sandra. Sandra terlibat percakapan dengan Rinto, tapi rekaman dari kamera pengawas nggak bisa merekam suara hingga Mayda nggak tau apa yang mereka bicarakan.
Tiba-tiba Sandra mengeluarkan pisau lipat dari sakunya. Berkilat dan tajam. Mungkin cukup sulit bagi Sandra buat membunuh Rinto kalau itu memang tujuannya, tapi rasanya bukan jadi soal karena Sandra mahir bela diri. Mulut Mayda hanya menganga karena takjub dengan apa yang dilihatnya.
Sandra terlihat menyudutkan Rinto ke arah kamar mandi. Sayang sekali sudut kamera nggak bisa menangkap apa yang terjadi kemudian. Setelah beberapa menit yang menegangkan, Sandra keluar dari kamar mandi dengan noda darah di kaosnya. Mimik wajahnya menunjukkan bahwa dia puas dengan 'hasil kerja'nya.
"May..."
Mayda terlonjak karena terkejut. Ada seseorang di belakangnya. Perempuan. Itu adalah suara Sandra. Degup jantungnya semakin cepat. Dan saat Mayda memutar badan untuk memastikan siapa yang datang.
"Kenapa?" hanya itu yang bisa keluar dari mulut Mayda.
"Si brengsek itu sudah menyabotase scriptku. Dan mengubah cerita seenaknya. Gw sudah muak dengan kelakuannya..." Sandra mengeluarkan pisau lipatnya, "Dan sekarang lo juga harus mampus..."

Sunday, March 21, 2010

Eeeeerrrrr.... Hihihihi...



Sekilas inpooo..

Ncang, ncing, nyak, babee, dan semue warga jakartee. Aye mo ngingetin nih ye. Sekarang ada peraturan lalu lintas baru namanya yellow box. Udah pada tau belum yak? Ah? udah? Berarti aye dong yang ketinggalan. Udah ah biarin, aye jelasin aje ye, aye lagi banci nampil.

Nih aye kasih gambarnya dulu



Pwih cuih. Back to normal.

Garis kuning yang diinjek mbak-mbak itu namanya yellow box. Garisnya warna kuning membentuk kotak, membentuk 4 sisi jalan ber lampu merah. Si kuning ini gunanya untuk menghindari macet total kalo lalu lintas lagi padat. Aturan mainnya adalah, kendaraan tidak boleh berhenti di dalam kotak kuning itu, kalau di dalam yellow box masih ada kendaraan lain alias lagi macet. Jadi artinya, meskipun traffic light sudah berwarna hijau, kendaraan kita harus menunggu yellow box bersih dari kendaraan lain, baru deh kita bisa jalan. Lokasi yellow box di Jakarta ada di dua perempatan, perempatan Sarinah dan Kebon Sirih.
Infonya juga, akan dipasang kamera CCTV di area yang dipasang yellow box, jadi polisi bisa menilang dengan bukti hasil rekaman CCTV. Sekarang masih tahap sosialisasi kok, jadi tenang aja, yang masih bandel-bandel, masih dianggap belum tau peraturannya.

Nah nah..Udah tau pan yee sekaraang. Biar peraturan ini bisa berhasil mengatasi macet, makanya dipatuhi dong.

Sekian dari saya.

Samlekum!

Saturday, March 20, 2010

Marley (10)

“Cukup deh buat hari ini, makasih ya semua!” tidak lupa gue barengi dengan tepuk tangan seadanya.
Pfuhh, hari sialan. Hari ini mesti muter otak sama kru buat nge-twist cerita, masalahnya deadline udah ga bisa ditawar, produser marah-marah, artis resah. Gue yakin ini ulahnya si Rinto. Sejak awal gue udah ga suka sama lagaknya, sok paling berbakat, paling brilian sedunia. Cih. Lo tau ga sih di dunia hiburan gini, ibaratnya lo tinggal nunggu waktu diinjek-injek sama ratusan kuda nil kalo cuma diem di tempat bangga sama diri sendiri. Tapi ngebayangin dinjek-injek kaya gitu jadi merinding sendiri. Hiii..Ngomong-ngomong rokok di mana sih? Hah? Ketinggalan lagi. Mayda, ga fokus deh. Ini gara-gara mimpi aneh semalam. Gue mimpi ada sesuatu dalam tubuh gue...

Drrrttt. Drrrttt.

Uhuk! sialan gue kaget. Siapa sih ni. What? Si munyung ternyata.

“Ya mbak retno, gimana?”
“Gimana tadi, udah OK belum? Kita brainstorming lagi deh kalo belum pas, saya ga yakin sama kompetensi kamu, mana tuh si Rinto, scripwriter kita, ilang ga ada ampasnya, bareng scriptnya sekalian, satu pun ga ada yang kesisa. Heran!”
“Ya mbak, saya udah jelasin kan tadi, saya ga tau kenapa bisa begitu, saya udah cari kemana-mana”
“Yaudah kamu cari lah si Rinto, samperin ke apartemennya kek, cari ke tempat tangkringannya kek, kasih tau saya kalo dia udah ketemu”
Klik.
Monyoooong...orang kalo berduit tuh jadi ilang ya sopan santunnya. Hhh..
Rinto, awas lo!

Gue lihat lagi secarik kertas bertuliskan alamat Rinto. Di kertas itu tercetak tulisan lantai 15, kok mau sih milih lantai 15, lantai 15 itu kan pengganti lantai nomor sial. Dannn ngapain juga ya gue mikirin. Kurang kerjaan.
Hmm..mudah-mudahan dia cuma teler abis kebanyakan minum vodka.
Tanpa menunggu jawaban ketukan gue, gue buka pintu, catatan ya, gue bukan biasa nyelonong, tapi emang pintunya ga dikunci.
Keliatannya sepi-sepi aja disini, tapi pakaian bertebaran dimana-mana. Sepertinya ada yang habis bersenang-senang. Wuhuu.
“Hello! Bisa bicara dengan Rinto??”
Ga ada jawaban.
Pasti dia di kamar mandi lagi muntah.
“To’? lo disit...”
Hah!Sial, apa tadi yang gue liat? Rinto mati. Sial. Sial. Sial. Ngapain juga sihh gue harus disini? Oh iya mbak Retno. Kenapaaa siiih gue harus jadi sutradaraaa?
Huekkkss..Gw ga mau lagi balik ke kamar mandi, liat lagi pemandangan menakutkan kaya gitu. Mana ada orang bunuh diri dengan ngeblender tangannya sendiri? Huekkks. Gue harus cepet-cepet pergi dari sini. Script mana? Sidik jari gw! Sial. Sial. Sial. Mayda think, think.
Eh? Apa itu? Ada kertas, keliatannya tintanya masih segar.
Surat bunuh dirikah? Atau clue menuju script? Mending cepetan diambil deh.

Appaaaan ini bacanya?


Gue tau siapa yang bisa baca ini. Dan sekarang gue harus, lari.

*Ziiing..*

-mbak Riee, hayo selesaikeennn-

Wednesday, March 17, 2010

marley 9999999

"marley.. marley.. bangun dong..."

wuffff! Luina menyalak lembut, menjilat-jilat wajah marley dari pipi ke kupingnya. Perlahan Marley membuka mata, lidahnya menjulur keluar lalu mulai bicara..

"abuh..aqhu qenafha fhayang... yemath thekayi yafhana..."

"ih ayang, kalo ngomong lidahnya dimasukin dulu dooong... hihi... gemesin deh.."

"thoyong..."

"manjaaa.. hihihi, sini sayang" kekeh Luina sambil menggerakkan kedua kaki depannya memasukkan lidah Marley ke dalam sarangnya.

"Luinawatiiiii..." dua pudel tetangga mendekat.

"eeeh.. ciiii, banciiii, tumben belindilwati dan nyonya maen kemali... hihihi..."

"ahaha.. sibuk aye neeeng, lah Li, kenape lu, melet-melet aje lu ke gue"

"hihihi.. nggak tau tu ndil, tadi juga aku uda usaha masukin balik ke mulutnya pake kaki.. eh.. ngejulur lagi..."

"iiih... kagak lomantis deh weiche, use your tongue doooong... apa mau gue yang nyontohin???"

"hiiiiihhhhhhhh, mayeeeesh" Marley yang dari tadi masih lemes langsung njenggirat menjauhkan blindilwati sambil akting muntah-muntah.. *njenggirat bahasa indonesianya apaan yah?*

"bwaahahahhahahahah, wuff, wuff...." Luina tergelak melihat kelakuan 2 makhluk di hadapannya. Tawa itu bergema di relung jiwa Marley, matanya berbinar-binar dengan lidahnya yang masih menjuntai...

CUT!

lalu...

Siappppppa yang mengisi suara Marley? Bukankah Mayda diculik Alien pohon pisang?? AAAAppppaaa yang sebenarnya terjadi dengan Mayda??? APPPakah Dio memasuki tubuhnya???? atau semua hanya mimpi? siapa yang bisa menjawabbbnya??? siapa???? siaaappaaaaa??? sssiaaappppppaaaaa???

hosh... hosh... hosh...

kak siska, jawab yah?

Wednesday, March 10, 2010

saddddddddis..


ehm ehm..Selamat IHAAAAA CTARRR CTARRRR bersama saya,maul,si kambing hitam berhattti pelangi dalam sekilaaaaat infooooo!!! kali ini sodara sodara sebangsa tanah dan sebangsa airrr, saya akan berbicara tentang asal usul dari sebuah kata. Latar belakang yang memunculkan kata itu dan peristiwa appppakah yang menciptakan kata itu..Akkkan tetapi, sebelum saya menyatakan dengan jelas tanpa bertele-tele yang mana menjadi kebiasaan dari seekor maaaaul, si kambing hitam berhati pelangi ini kalo lagi cerita ke orang termasuk ke teman-teman sekalian tentang apa saja yang menurut saya menarik, meskipun mungkin orang lain tidak beranggapan begitu, tapi biarlah, toh tujuan saya menyampaikan hal ini hanya untuk sekedar memberitahu, menginformasikan, bukan menceramahi, ato bahkan menggurui, nope, dengan keras saya menolak jika saya dianggap demikian.. jadi sampe dimana kita tadi?

oh yaaaaa..Sebelum saya melanjutkan pada pokok pembahasan sekilat inpo ini,perkenankanlah saya untuk memohon ammmpun beribu ampun khususnya pada yang terhormat kepneg.. soalnya kmrn dulu itu saya sempat bilang mau nulis tentang asal usul kata s*d**a**k*s ke kepneg, tapppi, gak nemu kepneg huks huks,ampuuun.. Tappppi, saya akan menebusnya dengan asal usul kata yang satu ini, yang sepertinya *meskipun terkesan maksa* ada kaitannya juga dengan niat saya sebelumnya, ahahahahahaha, dannnnnnn, tanpa berlama-lama lagi, sayyyya, maul si kambing hitam berhati pelangi memmmmpersembahkannn, edisi sekilat info kali ini, yaituuu, asal usul kataaaa, sadisssme..

konon katanya, konon lho, jadi gak tau aslinya, pokoknya konon katanya, kata SADAISME baru muncul dalam kosakata bahasa jepang pada tahun 1936. Dilatar belakangi oleh sebuah kasus pembunuhan berbalut perselingkuhan yang menggemparkan seantero Jepang hingga ke seluruh dunia, membuat kata SADAISME menjadi kata paling G4oWL di masa itu. SADAISME, berasal dari nama seorang wanita bernama, Sada Abe. Hidup seorang Sada Abe memang cukup menarik bahkan sejak ia muda,hingga benar-benar 'memeriahkan' catatan dalam sejarah kehidupan pribadinya. Lahir sebagai putri bungsu dari keluarga kaya di wilayah Kanda, Sada tumbuh menjadi wanita yang nakal dalam arti nakal dan 'nakal', hingga akhirnya kedua orang tua Sada kewalahan untuk mendidiknya dan memutuskan untuk menjual Sada Abe, yang saat itu berusia 18tahunan ke sebuah rumah bordil di Yokohama, untuk dijadikan seorang geisha. Bukannya sakit hati, kecewa atau marah dijual oleh kedua orang tuanya sendiri ke rumah bordil, Sada justru menikmati masa-masanya 'menimba ilmu' disana sepanjang usia 20-an hidupnya, sampai akhirnya ia 'lulus' dan pergi ke Tokyo, bergelar simpanan pria tua yang kaya raya. Dan disinilah perjalanan yang sesungguhnya dalam hidup Sada bermula..

Berawal dari keinginan Sada untuk mencari kesibukan diluar rumah, entah dengan alasan bosan atau membutuhkan tambahan uang selain kiriman dari si 'empunya', ia kemudian berkenalan dengan seorang pemilik restoran, dimana Sada lalu dipekerjakan sebagai salah satu pelayan direstoran milik laki-laki tersebut.Kichizo Ishida, adalah laki-laki yang memberi Sada pekerjaan di restorannya, dan Kichizo Ishida adalah laki-laki yang kemudian menjadi penyebab munculnya kata SADAISME dikemudian hari.

Kichizo adalah laki-laki yang sudah berkeluarga, tetapi juga dikenal sebagai penakluk wanita, tidak terkecuali, Sada Abe. Dan apa yang dilakukan oleh dua orang yang oleh dokter divonis sebagai orang yang tidak bisa dipuaskan, terutama Sada, ketika mereka sedang berdua saja? JIahahahahaha,coba tebak sendiriiii..Yang jelas, sejak mereka bertemu, tak lama kemudian, mereka sering bertemu diam-diam untuk melampiaskan nafsu masing-masing, dimana saja, kapanpun mereka mau, dan bahanya, dengan cara apapun.Cara-cara yang mereka gunakan untuk saling memuaskan nafsu mereka semakin hari semakin melampaui kebiasaan yang ada, bahkan mreka cenderung terobsesi untuk menemukan cara baru agar dapat saling memuaskan, yang pada akhirnya, juga ikut mengorbankan nyawa salah satu dari mereka, Kichizo tepatnya.

Berawal dari 'ritual' biasa mereka untuk bisa saling memuaskan nafsu masing-masing, dengan cara Sada mencekik Kichizo dengan ikat pinggang sampai ia pingsan, sehingga suatu aliran darah baru akan mengalir ke organ vitalnya, membuatnya bengkak dan anehnya bisa menghasilkan *maaf* orgasme yang *kabarnya* begitu dahsyat dan begitu nikmat bagi mereka berdua. Tetapi, seperti kata pepatah, semua hal pasti akan ada akhirnya, begitu juga petualangan berbahaya mereka, dan akhir dalam
kisah mereka ditandai dengan meninggalnya Kichizo Ishida. Namun bukan disitu letak kesadisannya!!!

Keesokan harinya, Kichizo ditemukan oleh petugas pembersih kamar hotel dalam keadaan telanjang. Di pahanya terukir beberapa kata yang juga ditulis dengan darah di seprai. kata-kata yang berbunyi "Sada, Kichi Futari-kiri" dengan arti kata lain, kurang lebih "Sada dan Kichi, Kekasih yang tak terpisahkan selamanya"*betul tak?*. Kata Sada tertulis di lengan kiri Kichizo, dan selangkangannya ratttttaaaaa!!!!alias, ehm..Organ vitalnya dipangkas abis..

Dan jika itu blm cukup 'sakit', silahkan bertanya pada seorang inspektur polisi yang memeriksa identitas Sada Abe, ketika dia sedang berdinas melakukan pemeriksaan di penginapan sekitar wilayah kerjanya. Dikatakan bahwa Sada Abe, selain memperkenalkan dirinya sebagai Sada Abe, berusia 31 tahun dengan sikap dan pembawaannya yang sangat tenang, Sada juga menunjukkan sesuatu kepada sang inspektur, sesuatu yang ia keluarkan dari balik obi-nya, sebuah bungkusan rapi yang sepertinya sangat dijaga oleh Sada, berisi..ya itu..punyanya Kichizo.

Apakah Sada menyesal? dari hasil interogasi polisi, kesan penyesalan sepertinya tidak tampak dalam diri Sada, dia justru membenarkan perbuatannya atas dasar cintanya pada Kichizo dan keingannya untuk memiliki Kichizo untuk dirinya sendiri. Dan agar tak ada wanita lain yang bisa menyentuhnya, dia pun membunuh Kichizo. Dan mengenai pemotongan organ vital Kichizo, Sada menyatakan bahwa 'itu dan anu' adalah milik orang yang ia cintai, semua milik Kichizo adalah juga miliknya, termasuk 'itu dan anu', sehingga dia berhak untuk melakukan apapun dengan apapun miliknya. Dan dengan latar belakang perbuatan keji Sada itulah,dan kata SADAISME pun muncul yang *mungkin* seriring jaman, dikenal juga dengan istilah SADISME.

Sada Abe dihukum enam tahun penjara, hingga tahun 1941, ia kemudian dibebaskan berkat amnesti yang diberikan oleh pemerintah. Selanjutnya ia diketahui pindah dari Tokyo, mengganti identitasnya, membangun hidup yang baru dengan menggunakan nama samaran dan menikah. Akan tetapi 6tahun kemudian, seorang jurnalis berhasil menemuinya, dan berhasil memuat kisah Sada Abe dengan terang-terangan dalam sebuah buku berjudul The Sex Confession of Sada, bahkan sang penulis menilai tindakan Sada terhadap laki-laki satu-satunya yang ia cintai itu sebagai " Cinta yang total, tindakannya memotong anggota tubuh Kichizo sebagai tanda mata adalah aksi feminin yang paling ekstrem". Entah itu dimaksudkan sebagai keprihatinan atau pujian, tapi menurut saya pribadi, itu mengerikan,ckckckck..

Selain buku tersebut, masih ada karya-karya lain yang mencoba mengangkat kisah Sada Abe dan Kichizo Ishida, baik dalam bentuk buku maupun film, termasuk sebuah film yang diakui sebagai adikarya erotis dari Nagisa Oshima berjudul In The Realm of the Senses.

Oya, lalu apa kabarnya si 'itu' dan si 'anu'?. Terakhir kalinya organ vital Kichizo Ishida terlihat disebuah pameran pasca perang di sebuah pusat perbelanjaan yang di sponsori oleh antara lain Departemen Kesehatan dan Kesejahteraan. Dan sejak itu, si 'itu' dan si 'anu' entah kemana..Mari berdoa mereka gak ketuker sama barang-barang yang dijual di pusat perbelanjaan itu, terutama di sektor daging-dagingan..kalo iya..No comment deh,jiahahahaha

Daaaaaaan telah sampailah kita pada akhir cerita tentang asssal usssul kata SADAISME. Sebelumnya perlu saya klarifikasi bahwasanya meskipun info kali ini berisi tentang asal usul sebuah kata, tapi berhubung gak ada unsur usilnya, maka saya memutuskan untuk memasukkan ke dalam edisi sekilaaaat infooooo. Akhir kata, pesan moral yang dapat diberikan melalui cerita ini adalah..Jangan terlalu menganggap serius pepatah "cinta butuh pengorbanan", setidaknya, pengorbanan yang dimaksud bukan termasuk nyawa sama alat kelamin pasangan anda. Trus berhati-hatilah jika kita jatuh cinta, bijaksanalah, dan nikmati saja cinta yang kita miliki baik kepada keluarga, teman, dan khususnya orang yang sangat anda sayangi.. Sekian dari saya maul si kambing hitam berhati pelangi dengan edisi sekilaaaat inpoooo, yang saya tegaskan sekalllli lagi, hanya bertujuan untuk berbagi informasi, bukan menceramahi apalagi menggurui, salam IHAAAAAAAAAAA CTARRRRRRRRR CTARRRRRRRRRR!!!!

  © Blogger templates Brooklyn by Ourblogtemplates.com 2008 modified by: Adriel Shakti

Back to TOP