Wednesday, February 10, 2010

MARLEY VI

CUT! CUT! CUT!Apa-apaan ini??!!! Monyet semuanya! Yang serius dong ! Lo pada niat kerja ga sih??! Lo thu ngisi suara anjing, anjing! Anjing mau….mau…...

Mau apa, Bos?

Udah bencong, lo diem! Mau gue jadiin monyet juga lo?

"Script! Ganti lokasinya! Gue ga dapet feelnya! Ganti! Ganti! Bubar! Pada ga bisa kerja yang bener! Mau jadi apa film gue! Monyeeeeet!!!"

.........

Mayda keluar tergesa dari studio tempat dia mengisi suara."Monyet! Elo yang monyet!!" Rutuknya dalam hati. Film apaan. Film kartun aja ribet banget. Menyusuri selasar, tangannya merogoh ke kantong celana kargonya, handphone'nya bergetar. Sandra.

"Ya Ndra, gue mau keluar dulu. Capek ngurusin monyet dan anjing"

"Hahaha. May, buruan balik kesini, 5 menit lagi mau take. Juragan monyet mau ngelanjutin adegan marley pengsan"

"aaaaaaah Monyet thu orang! Hhhh. Kalo gue cabs, dia gimana ya? Gue males banget'

"Hehehe. Don't bother to come back here then, darling. Besok lo musti bayar kontrakan, inget? Dan hari ini bayaran. Ayolah, bertahan dulu sebentar. Ntar malem gue traktir pecel ayam deh"

"Hhh. Wauff!"

" Hehehe. Buruan kesini ya?"

Mayda baru akan memutar badan untuk kembali ke studio, ketika mendengar suara isakan dari ruangan property di ujung selasar. Sepertinya dia mengenal suara itu. Dinda. Pengisi suara Sisil.

Mayda memutuskan untuk memeriksa keadaan Dinda. Ia mendekat ke ruangan prop dan mengetok pintu perlahan. "Din… Dinda…lo didalam? Dinda…"

Tak ada jawaban. Isak tetap terdengar.

"Din, gue masuk ya?" kata Mayda sambil mendorong gagang pintu ruangan prop.

Mayda terkesiap, hawa dingin menyeruak dari dalam. Ruangan gelap gulita. Tangan kiri menggapai saklar lampu dan tangan kanan menahan pintu. Drrrt Drrrt. Anjrit! Getar panggilan handphone kantong celana mengagetkannya.

Tangan kanannya melepas gagang pintu merogoh handpone. Klek. Pintu ruangan menutup sendiri. Fiuh. Akhirnya tangan kirinya berhasil menemukan dan memencet saklar lampu. Matanya berkerjap-kerjap dibanjiri cahaya. Didekatkannya handphone ke telinga. Unknown number.

" halo"

"Marleeey…."

Jleb. Dari arah depan, sebuah benda bulat pipih terbang dan mengenai leher Mayda. Sakit sekali.Tiba-tiba dadanya sudah basah oleh cairan lengket merah.

-maulllyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyy….goattie. ayo lanjutkan.

2 comments:

blackgoat February 10, 2010 at 8:13 PM  

masyaallaaaaaaah,kenapa jadi twisted begini ini ceritaaa???jiahahahahahahahahahaaaaaaaa..mati saya..

blackgoat February 10, 2010 at 8:13 PM  

masyaallaaaaaaah,kenapa jadi twisted begini ini ceritaaa???jiahahahahahahahahahaaaaaaaa..mati saya..

  © Blogger templates Brooklyn by Ourblogtemplates.com 2008 modified by: Adriel Shakti

Back to TOP