Wednesday, March 10, 2010

saddddddddis..


ehm ehm..Selamat IHAAAAA CTARRR CTARRRR bersama saya,maul,si kambing hitam berhattti pelangi dalam sekilaaaaat infooooo!!! kali ini sodara sodara sebangsa tanah dan sebangsa airrr, saya akan berbicara tentang asal usul dari sebuah kata. Latar belakang yang memunculkan kata itu dan peristiwa appppakah yang menciptakan kata itu..Akkkan tetapi, sebelum saya menyatakan dengan jelas tanpa bertele-tele yang mana menjadi kebiasaan dari seekor maaaaul, si kambing hitam berhati pelangi ini kalo lagi cerita ke orang termasuk ke teman-teman sekalian tentang apa saja yang menurut saya menarik, meskipun mungkin orang lain tidak beranggapan begitu, tapi biarlah, toh tujuan saya menyampaikan hal ini hanya untuk sekedar memberitahu, menginformasikan, bukan menceramahi, ato bahkan menggurui, nope, dengan keras saya menolak jika saya dianggap demikian.. jadi sampe dimana kita tadi?

oh yaaaaa..Sebelum saya melanjutkan pada pokok pembahasan sekilat inpo ini,perkenankanlah saya untuk memohon ammmpun beribu ampun khususnya pada yang terhormat kepneg.. soalnya kmrn dulu itu saya sempat bilang mau nulis tentang asal usul kata s*d**a**k*s ke kepneg, tapppi, gak nemu kepneg huks huks,ampuuun.. Tappppi, saya akan menebusnya dengan asal usul kata yang satu ini, yang sepertinya *meskipun terkesan maksa* ada kaitannya juga dengan niat saya sebelumnya, ahahahahahaha, dannnnnnn, tanpa berlama-lama lagi, sayyyya, maul si kambing hitam berhati pelangi memmmmpersembahkannn, edisi sekilat info kali ini, yaituuu, asal usul kataaaa, sadisssme..

konon katanya, konon lho, jadi gak tau aslinya, pokoknya konon katanya, kata SADAISME baru muncul dalam kosakata bahasa jepang pada tahun 1936. Dilatar belakangi oleh sebuah kasus pembunuhan berbalut perselingkuhan yang menggemparkan seantero Jepang hingga ke seluruh dunia, membuat kata SADAISME menjadi kata paling G4oWL di masa itu. SADAISME, berasal dari nama seorang wanita bernama, Sada Abe. Hidup seorang Sada Abe memang cukup menarik bahkan sejak ia muda,hingga benar-benar 'memeriahkan' catatan dalam sejarah kehidupan pribadinya. Lahir sebagai putri bungsu dari keluarga kaya di wilayah Kanda, Sada tumbuh menjadi wanita yang nakal dalam arti nakal dan 'nakal', hingga akhirnya kedua orang tua Sada kewalahan untuk mendidiknya dan memutuskan untuk menjual Sada Abe, yang saat itu berusia 18tahunan ke sebuah rumah bordil di Yokohama, untuk dijadikan seorang geisha. Bukannya sakit hati, kecewa atau marah dijual oleh kedua orang tuanya sendiri ke rumah bordil, Sada justru menikmati masa-masanya 'menimba ilmu' disana sepanjang usia 20-an hidupnya, sampai akhirnya ia 'lulus' dan pergi ke Tokyo, bergelar simpanan pria tua yang kaya raya. Dan disinilah perjalanan yang sesungguhnya dalam hidup Sada bermula..

Berawal dari keinginan Sada untuk mencari kesibukan diluar rumah, entah dengan alasan bosan atau membutuhkan tambahan uang selain kiriman dari si 'empunya', ia kemudian berkenalan dengan seorang pemilik restoran, dimana Sada lalu dipekerjakan sebagai salah satu pelayan direstoran milik laki-laki tersebut.Kichizo Ishida, adalah laki-laki yang memberi Sada pekerjaan di restorannya, dan Kichizo Ishida adalah laki-laki yang kemudian menjadi penyebab munculnya kata SADAISME dikemudian hari.

Kichizo adalah laki-laki yang sudah berkeluarga, tetapi juga dikenal sebagai penakluk wanita, tidak terkecuali, Sada Abe. Dan apa yang dilakukan oleh dua orang yang oleh dokter divonis sebagai orang yang tidak bisa dipuaskan, terutama Sada, ketika mereka sedang berdua saja? JIahahahahaha,coba tebak sendiriiii..Yang jelas, sejak mereka bertemu, tak lama kemudian, mereka sering bertemu diam-diam untuk melampiaskan nafsu masing-masing, dimana saja, kapanpun mereka mau, dan bahanya, dengan cara apapun.Cara-cara yang mereka gunakan untuk saling memuaskan nafsu mereka semakin hari semakin melampaui kebiasaan yang ada, bahkan mreka cenderung terobsesi untuk menemukan cara baru agar dapat saling memuaskan, yang pada akhirnya, juga ikut mengorbankan nyawa salah satu dari mereka, Kichizo tepatnya.

Berawal dari 'ritual' biasa mereka untuk bisa saling memuaskan nafsu masing-masing, dengan cara Sada mencekik Kichizo dengan ikat pinggang sampai ia pingsan, sehingga suatu aliran darah baru akan mengalir ke organ vitalnya, membuatnya bengkak dan anehnya bisa menghasilkan *maaf* orgasme yang *kabarnya* begitu dahsyat dan begitu nikmat bagi mereka berdua. Tetapi, seperti kata pepatah, semua hal pasti akan ada akhirnya, begitu juga petualangan berbahaya mereka, dan akhir dalam
kisah mereka ditandai dengan meninggalnya Kichizo Ishida. Namun bukan disitu letak kesadisannya!!!

Keesokan harinya, Kichizo ditemukan oleh petugas pembersih kamar hotel dalam keadaan telanjang. Di pahanya terukir beberapa kata yang juga ditulis dengan darah di seprai. kata-kata yang berbunyi "Sada, Kichi Futari-kiri" dengan arti kata lain, kurang lebih "Sada dan Kichi, Kekasih yang tak terpisahkan selamanya"*betul tak?*. Kata Sada tertulis di lengan kiri Kichizo, dan selangkangannya ratttttaaaaa!!!!alias, ehm..Organ vitalnya dipangkas abis..

Dan jika itu blm cukup 'sakit', silahkan bertanya pada seorang inspektur polisi yang memeriksa identitas Sada Abe, ketika dia sedang berdinas melakukan pemeriksaan di penginapan sekitar wilayah kerjanya. Dikatakan bahwa Sada Abe, selain memperkenalkan dirinya sebagai Sada Abe, berusia 31 tahun dengan sikap dan pembawaannya yang sangat tenang, Sada juga menunjukkan sesuatu kepada sang inspektur, sesuatu yang ia keluarkan dari balik obi-nya, sebuah bungkusan rapi yang sepertinya sangat dijaga oleh Sada, berisi..ya itu..punyanya Kichizo.

Apakah Sada menyesal? dari hasil interogasi polisi, kesan penyesalan sepertinya tidak tampak dalam diri Sada, dia justru membenarkan perbuatannya atas dasar cintanya pada Kichizo dan keingannya untuk memiliki Kichizo untuk dirinya sendiri. Dan agar tak ada wanita lain yang bisa menyentuhnya, dia pun membunuh Kichizo. Dan mengenai pemotongan organ vital Kichizo, Sada menyatakan bahwa 'itu dan anu' adalah milik orang yang ia cintai, semua milik Kichizo adalah juga miliknya, termasuk 'itu dan anu', sehingga dia berhak untuk melakukan apapun dengan apapun miliknya. Dan dengan latar belakang perbuatan keji Sada itulah,dan kata SADAISME pun muncul yang *mungkin* seriring jaman, dikenal juga dengan istilah SADISME.

Sada Abe dihukum enam tahun penjara, hingga tahun 1941, ia kemudian dibebaskan berkat amnesti yang diberikan oleh pemerintah. Selanjutnya ia diketahui pindah dari Tokyo, mengganti identitasnya, membangun hidup yang baru dengan menggunakan nama samaran dan menikah. Akan tetapi 6tahun kemudian, seorang jurnalis berhasil menemuinya, dan berhasil memuat kisah Sada Abe dengan terang-terangan dalam sebuah buku berjudul The Sex Confession of Sada, bahkan sang penulis menilai tindakan Sada terhadap laki-laki satu-satunya yang ia cintai itu sebagai " Cinta yang total, tindakannya memotong anggota tubuh Kichizo sebagai tanda mata adalah aksi feminin yang paling ekstrem". Entah itu dimaksudkan sebagai keprihatinan atau pujian, tapi menurut saya pribadi, itu mengerikan,ckckckck..

Selain buku tersebut, masih ada karya-karya lain yang mencoba mengangkat kisah Sada Abe dan Kichizo Ishida, baik dalam bentuk buku maupun film, termasuk sebuah film yang diakui sebagai adikarya erotis dari Nagisa Oshima berjudul In The Realm of the Senses.

Oya, lalu apa kabarnya si 'itu' dan si 'anu'?. Terakhir kalinya organ vital Kichizo Ishida terlihat disebuah pameran pasca perang di sebuah pusat perbelanjaan yang di sponsori oleh antara lain Departemen Kesehatan dan Kesejahteraan. Dan sejak itu, si 'itu' dan si 'anu' entah kemana..Mari berdoa mereka gak ketuker sama barang-barang yang dijual di pusat perbelanjaan itu, terutama di sektor daging-dagingan..kalo iya..No comment deh,jiahahahaha

Daaaaaaan telah sampailah kita pada akhir cerita tentang asssal usssul kata SADAISME. Sebelumnya perlu saya klarifikasi bahwasanya meskipun info kali ini berisi tentang asal usul sebuah kata, tapi berhubung gak ada unsur usilnya, maka saya memutuskan untuk memasukkan ke dalam edisi sekilaaaat infooooo. Akhir kata, pesan moral yang dapat diberikan melalui cerita ini adalah..Jangan terlalu menganggap serius pepatah "cinta butuh pengorbanan", setidaknya, pengorbanan yang dimaksud bukan termasuk nyawa sama alat kelamin pasangan anda. Trus berhati-hatilah jika kita jatuh cinta, bijaksanalah, dan nikmati saja cinta yang kita miliki baik kepada keluarga, teman, dan khususnya orang yang sangat anda sayangi.. Sekian dari saya maul si kambing hitam berhati pelangi dengan edisi sekilaaaat inpoooo, yang saya tegaskan sekalllli lagi, hanya bertujuan untuk berbagi informasi, bukan menceramahi apalagi menggurui, salam IHAAAAAAAAAAA CTARRRRRRRRR CTARRRRRRRRRR!!!!

7 comments:

langit biru March 11, 2010 at 12:53 AM  

weeessss...sekilat info yg mantaf!
*jadi penasaran pengen liat film nya*..jiaaaah!
tapi memang yang ku tau mengenai teknik pencapaian orgasme lebih sensasional adalah -salah satunya- dengan teknik "mencekik" pasangan seperti itu.

teknik itu efektif tp sangat tidak direkomendasikan *kalo ada yang pernah nonton film Killing Me Softly, kurang lebih seperti itu teknik pencapaian orgasme dengan "pencekikan" yang ga pake kodut*

Pas ngeliat wajah Sada,beneran cool bgt nampaknya..ga ada ekspresi yang nunjukin kalo dia orang yang "bermasalah".Tapi ya itu...hati orang siapa yang tau.

well,thanks buat infonya Uul.

P.S.: Buat yang nemuin filmnya...kontak2 ya..bwahahaha

Sinyo March 11, 2010 at 6:59 AM  

meskipun info ini konon katanya... tapi boleh lah si kambing ini bercerita buat pembaca jadi laruttttt... jiajiaaaaaahahhaha :))

kalo bantji sadis, kira2 apa nyang dijadikan tanda mata ya, ul ???? kwkwkwkwkwkkwwk

blackgoat March 11, 2010 at 7:38 AM  

jiaaaaaaaaaaaaah,kak gokong ngerti amat yak?jiahahahaha,terima kaaasih kak gokong dan kak sinyooooo,jadi maaaaaluuuuuu

blackgoat March 11, 2010 at 7:38 AM  

jiaaaaaaaaaaaaah,kak gokong ngerti amat yak?jiahahahaha,terima kaaasih kak gokong dan kak sinyooooo,jadi maaaaaluuuuuu

Shifra March 11, 2010 at 3:38 PM  

mau meralat dikit,ull.. hehe..
menjadi geisha ga sama dengan menjadi pelacur dan ga ke rumah bordil tapi ke rumah teh (oshiya gitu).. dan kalo ada istilah dijual, memang banyak keluarga miskin jepang yg menjual anaknya untk dijadikan babu di rumah teh (sambil ngarep tuan mudanya mati trus mereka ole ikutan belajar), tapi untuk kasus Sada yang kaya bnget mungkin lebih tepat untuk disebut "dikirim untuk studi menjadi geisha". karena (dulu) ga semua orang bisa jadi geisha. cuma orang kaya aja yang bisa..

dan kalo dibilang geisha melayani semua laki2 pelanggannya,itu ga benar. dia cuma melayani danna nya atau "empunya' nya aja..

hehe.. kurang lebih begitu..
tapi lagi2 tulisan lu keren,ul..inspiratif..hehehehe..

well done! *banzai*

blackgoat March 14, 2010 at 7:12 AM  

hwaaaaaaaa,terima kasih atas inponya cipacaaaaan,skg jadi mengerti,soalnya di dataku gak ada penjelasan terperinci ni,makasih cipacaaaaan,ahahahahahahaha,jadi maaaaalu

Unknown March 31, 2010 at 4:10 PM  

kirain kata Sadis awalnya dari perancis kayak di felem "Quill" itu... dari nama pengarang perancis: Marquis De Sade.

Mohon pencerahan...

  © Blogger templates Brooklyn by Ourblogtemplates.com 2008 modified by: Adriel Shakti

Back to TOP